11 Mar 2010

Gamelan


Alat nusik gamelan banyak terdapat di daerah Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Gamelan dibuat dari bahan kuningan atau perunggu. Seperanggkat gamelan terdiri atas gong gender, demung, kendang kenong, rebab, kethuk, siter, peking, saron, gambang, bonang, suweg, dll. Salah satu alat gamelan dibuat dari bambu, yaitu gambang. Menurt wujudnya, gamelan dibedakan menjadi 2, yaitu gamelan gedha dan gamelan barut.
Menurut bumyinya gamelan dibedakan menjadi 2, yaitu gamelan pelog dan sledro. Laras yaitu urutan bunyi gamelan dari nada yg pendek ke nada yang tinggi. Pemain gamelan disebut pengrawit, sedangkan memainkan gamelan smbil menembang disebut gerong.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Gamelan biasanya untukmengiringi pementasan wayang kulit mupun wayang golek. Tidak hanya di Indonesia, sekarang gamelan sudah dimainkan di negara Belanda. Oleh karena itu kita harus melestarikan budaya kita ini.