27 Mar 2010

Jambu Air Camplong


Jambu air camplong memang sudah dikenal. Buah ini dipetcaya untuk menjadi hidangan kenegaraan. Taneman buah dengan nama latin Syzgium aquem itu beberapa klia diterbangkan ke Jakarta untuk jmauan kenegaraan.
Kelebihan jambu ini adalah kandungan airnya yang banyak, rasanya yang manis,tidak berbiji, warnanya putih menggoda, dan dagingnya cukup tebal. Memsuki bulan agustus, buah ini bisa ditemukan di sepanjang perjalanan Sampang-Pamekasan. Mayoritas penduduk dimlima desa di Camplong memiliki lebih dari 10 batang pohon buah jambu. Oleh karena itu, pada masa panen, produksi jambu air ini cukup melimpah.
Jambu air camplong rasanya lebih dibandngkan dengan jambu" Madura Merah", walaupun buahnya masih putih bila telah masak. Karena itulah buah ini juga disebut buah jambu "Madura Putih". Ukuranya mirip dengan jambu"Madura Merah".
Tanamn jmabu camplong hanya ditemukan di daerah Sampang pada pekarangan atau kebun.Beberapa desa di Kecamatan Camplong yang menghasilkan jambu air kualitas baik antara lain Desa Sejati, Dharma Camplong, Taddan, dan Tambaan. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sampang Ir. Hary Soeyanto, desa-desa tersebut memiliki struktur tanah yang bagus. Tanahnya yang mengandung pasir membuat tanaman jambu air dapat tumbuh dengan baik dan buahnya cukup manis.
Menurut data dinas Pertanian setempat, populasi tanaman jambu air ini yang terletak di Camplong saat ini sebanyak 160 ribu pohon. Jika satu rumah tangga sedikitnya memiliki 40 pohon jambu air, bukan tidak mungkin pemasaran potensi lokal itu mencapai berbagai kota di luar Sampang

17 Mar 2010

Tari Pendet


Penari pendet memegang bokor tempat bunga yang akan ditaburkan.

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967).

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.

12 Mar 2010

Karapan Sapi


Karapan sapi merupakan istilah dari lomba pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura.
Sepasang sapi menarik sebuah kereta kayu yang dinaiki dan dikendalikan oleh joki. Panjang lintasannya 100 m. Setiap lomba hanya berlangsung sekitar 10-15 menit.
Dalam event ini, penonton tidak hanya disuguhkan ketangkasan joki dalam mengendalikan sapi, tapi juga upacara khusus sebelm pertandingan dimulai. Pasangan-pasangan sapi yang akan dipertandingkan diarak mengelilingi arena dengan didiringi musik tradisional Madura yang disebut seronen. Alunan musik dan tarian para penari menambah kemeriahan di arena.
Babak pertama penentuan kelompok menang dan kelompok kalah. Babak kedua penentuan juara kelompok kalah, sedangkan babak ke tiga penentuan juara kelompok menang. Untuk menjadi juara setiap peserta harus melawan peserta lain dari 4 Kabupaten, yaitu Bengkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Sapi untuk karapan diperlakukan istrimewa. Untuk mengurusnya diperlukan dana dari puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Setiap hari, sapi karapan diberi telur sebanyak 75 butir. Tak hanya itu, setiap hari sapi karapan diberi ramuan jamu tradisional. Ada juga yang menambahkan minuman soft drink dan kopi.
Tak banyak yang tahu kapan dimulainya karapan sapi di pulau penghasil garam ini. Tapi menurut beberapa sumber, karapan spi sudah ada pada tahun 1293. Saat itu seorang bangsawan bernama Pangeran Ketandur memperkenalkan cara mengolah tanah dengan dibjak menggunakan sapi. Cara ini sngat efektif untuk mengubahtanah tandus menjadi tanah yang subur. Masyarakat desa pun mulai mengikuti jejak Ketandur. Dari kebiasaan itu lahir gagagsan pesta rakyat sekaligus jalan untuk menyenangkan sapi.

11 Mar 2010

Gamelan


Alat nusik gamelan banyak terdapat di daerah Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Gamelan dibuat dari bahan kuningan atau perunggu. Seperanggkat gamelan terdiri atas gong gender, demung, kendang kenong, rebab, kethuk, siter, peking, saron, gambang, bonang, suweg, dll. Salah satu alat gamelan dibuat dari bambu, yaitu gambang. Menurt wujudnya, gamelan dibedakan menjadi 2, yaitu gamelan gedha dan gamelan barut.
Menurut bumyinya gamelan dibedakan menjadi 2, yaitu gamelan pelog dan sledro. Laras yaitu urutan bunyi gamelan dari nada yg pendek ke nada yang tinggi. Pemain gamelan disebut pengrawit, sedangkan memainkan gamelan smbil menembang disebut gerong.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Gamelan biasanya untukmengiringi pementasan wayang kulit mupun wayang golek. Tidak hanya di Indonesia, sekarang gamelan sudah dimainkan di negara Belanda. Oleh karena itu kita harus melestarikan budaya kita ini.